Tuesday 26 June 2012

Manisnya 3 Bulan Pertama Kehamilan

Salaaam:)

Sebentar lagi saya mau jadi ibu, ditengah kondisi saya yang banyak kekurangan mudah-mudahan bisa jadi ibu yang baik aja buat anak ini. Full time mom, cita-cita saya dari dulu...

Setiap wanita berbeda, dan ternyata bagi saya begitu sulit melewati 3 bulan pertama kehamilan

  • Saya sempet depresi di awal-awal perjalanan kehamilan anak pertama saya ini, semua yang happy-happy rasanya musnah gitu aja, nggak punya ketertarikan to do something,anything. Rasanya malah sedih setiap hari, bahkan bangun dan mau tidurpun ada acara nangis dulu,yaampun kasian banget deh pokoknya, terlebih mengingat suami yang nggak bisa nemenin setiap hari disaat-saat penting gini,suami cuma bisa nemenin paling 2-3 hari setelah 1- 2 minggu jauh-jauhan,bahkan baru baru ini ini cuma 2 hari dari 3 minggu absen ...hiks tambah sedih deh. Belum lagi aktivitas kuliah yang terasa begitu berat sangat berat pada saat itu, sampai tercetuslah ide brilliant untuk CUTI KULIAH saja ya,I GIVE UP! Berhubung saya juga udah hampir sebulan absen dines di sebuah klinik bersalin, malah sempet bulak balik tinggal di Solo atas nama mencari ketenangan hehe, saat itu saya nggak perduli lagi sama urusan kuliah,saya cuma mau dikamar,tidur dan berharap dengan begitu semua ketidaknyamanan dalam kehamilan sedikit terlupakan. (Tapi akhirnya saya nggak jadi cuti kok,tanggung oktober udah wisuda hehe)

Ketidaknyamanan itu semakin menguras batin saya

  • Saya jadi ngerti bahwa dengan bertindak sok tau ketika memberi anjuran-anjuran nasihat wejangan dsb pada pasien itu sama sekali nggak membantu, malah seringkali membuat saya tambah mual...kalau saja semua tau bahwa ketidaknyamanan dalam kehamilan itu bersifat personal, jadi ibu hamil ini dan ibu hamil yang itu bisa berbeda tingkat toleransi ketidaknyamanan dalam kehamilannya. tapi sayang sejak dibangku kuliah,bidan diajarkan untuk terlalu based on theory, semua harus sesuai dengan teori di buku. Dimana kekuatan intuisi diajarkan... ?Buat saya dengan tidak banyak bicara pada pasien justru sangat membantu.

  • Diantara ketidaknyamanan itu ada yang paling mendominasi buat saya, yaitu rasa mual dan sakit kepala yang berlebihan,yang saat itu menurut saya sudah tidak bisa ditoleran lagi, bahkan sempat mencium parfum suami saja bencinya setengah mati,hampir semua makanan saat itu saya tidak makan, walhasil berat badan saya malah turun 4 KG, badan rasanya mau copot, lemas tidak bertenaga,rasanya semacam tidak ada gairah hidup...vitamin vitamin tidak banyak membantu,malah mengkonsumsi tablet FE atau penambah darah saat itu semakin memperburuk keadaan saya, huhu saya nggak tau lagi harus gimana cuma bisa terbaring di tempat tidur dan meratapi keadaan dan tentu sambil menangis hehe.

Ngidam itu antara ada dan tiada
  •  Saya sempat mengalami masa-masa dimana saya sangat menginginkan sesuatu untuk dimakan, diantaranya ingin sekali makan keripik singkong pedas seribuan yang sering dijumpai diwarung warung kecil atau tukang lontong sayur, kemudian cireng isi daging yang pedas, rujak yang bumbunya pedas, bahkan jika yang tersedia hanya bumbunya pun saya ikhlas menerima, yang penting pedas. Tapi saya nggak pernah memaksa juga sih semua makanan tersebut harus ada, ya kalau tidak ada ya tidak apa,saya tidak akan mati hanya karena rujak atau cireng. Saat-saat seperti itu memang lebih tepat jika suami sedang berada disisi, merasakan perhatiannya, menyenangkan sekali rasanya. Merasa ingin lebih dipahami,disayangi oleh pasangan, dan sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidaknyamanan dalam kehamilan, mungkin untuk alasan-alasan itulah kata ngidam tercipta.

Don't worry, it's hormonal dear...

  • Jelas semuanya karena faktor hormonal, salah satunya kaena meningkatnya hormon estrogen dan progesteron selama  kehamilan seringkali membuat ketidaknyamanan dalam kehamilan terjadi.  terlebih ketika ibu hamil sedang banyak fikiran,beban,jangan heran jika bahkan itu terjadi secara berlebihan. Tapi jangan khawatir,semua masih dalam batas normal, ikuti saja prosesnya, saya hanya menyarankan untuk hamil disaat yang tepat,dalam kondisi tenang dan bebas dari tekanan apapun itu sangat membahagiakan. Tapi kalau kondisinya seperti saya ya sudah jalani saja dan hiraukan semua yang akan berdampak buruk pada kehamilan, lakukan semua pekerjaan dengan sesantai santainya,jangan perdulikan deadline karena itu memicu stress dan akan mempengaruhi psikologis bayi di dalam sana, anggap saja cepat atau lambat semua pasti bisa teratasi dengan baik.

How can we deal with it?

  • Ada banyak cara untuk mengatasi ketidaknyamanan dalam kehamilan, tidak semua ketidaknyamanan ini saya rasakan sih,dan penanganannya juga berbeda-beda, tergantung bagaimana kita menghadapinya,senyamannya, kalau saya lebih banyak do nothing, dan tidur sepanjang hari,atau melakukan apapun yg saya mau sampai puas termasuk menangis,dan satu lagi...saya juga melakukan relaksasi hypnobirthing setiap hari melalui mp3 and it works! tapi mungkin ini bisa jadi alternativ, underlined: alternativ loh nggak harus dilakukan,cuma siapa tau membantu.klik Blog bidan kita